BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bumi
hingga sekarang ini merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang
mempunyai kondisi yang memungkinkan adanya suatu kehidupan. Sebagaimana planet
yang lain, dari jauh bumi tampak sebagai bola yang melayang mengedari matahari
yang mempunyai sebuah satelit yang disebut bulan.
Terjadinya
alam semesta hanya Allah SWT yang tahu. Bagi manusia alam semesta masih
merupakan misteri, masih merupakan peristiwa yang gaib dan penuh rahasia.
Namun, walaupun demikian, para ahli ilmu pengetahuan alam masih terus
mengadakan penelitian-penelitian untuk mengungkapkan tabir misteri tersebut.
Pada
awalnya, manusia menganggap bahwa bumi ini merupakan kedudukan yang istimewa
dialam semesta ini. Karena, melihat bahwa matahari terbit disebelah tibur dan
terbenam disebelah barat. Hal ini berarti matahari mengitari bumi. Anggapan ini
pula mendasari hipotesis “Geosentris” dari Ptolomeus.
Pandangan
geosentris berubah setelah Copernicus mengemukakan teori “heliosentris” yang
mengemukakan bahwa sebenarnya bumi tidak memiliki kedudukan istimewa di alam
semesta ini. Bumi hanyalah salah satu planet yang bersama planet-planet lain
bergerang mengitari matahari. Meskipun sejak abad ke-18 manusia sudah menyadari
bahwa bumi adalah sebuah planet yang bergerank mengitari matahari, kesadaran
ini baru muncul dengan kuat pada paro abad ke-20. Pada masa ini penerbangan
pesawat luar angkasa semakin maju.
Selanjutnya,
akan di bahas singkat tentang bumi sebagai planet, bulan sebagai satelit bumi,
dan alam semesta dari terbentuknya, alam semesta, galaksi, tata suryaserta
bagian dari tata surya.
B.
Rumusan masalah
Dalam
makalah ini Adapun rumusan masalah di susun yaitu:
1. Bagaimanakah bumi sebagai planet?
2. Bagaimanakah bagian-bagian bumi?
3. Apakah itu lapisan air (hidrosfer)?
4. Apakah itu lapisan uadara (atmosfer)?
5. Bagaimanakah menentukan umur bumi?
6. Apakah itu bulan?
7. Bagaimanakah kehidupan di luar bumi?
8. Apakah itu alam semesta?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui bumi sebagai planet
2. Untuk mengetauhi bagian-bagian bumi
3. Untuk mengetahui lapisan air (hidrosfer)
4. Untuk mengetahui lapisan uadara
(atmosfer)
5. Untuk mengetahui dalam menentukan umur
bumi
6. Untuk mengetahui bulan
7. Untuk mengetahui kehidupan di luar bumi
8. Untuk mengetahui alam semesta
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Bumi sebagai planet
Bumi
mengorbitkan matahari dalam lintasan berbentuk elips (Hukum Keppler I), pada
jarak rata-rata 149,6 juta km (93 juta mil). Karena lintasannya berbentuk elips
ini, maka jarak matahari-bumi selalu berubah. Jarak matahari-bumi yang terdekat
(perihelion) terjadi pada tanggal 4 januari, dengan jarak 91,5 juta mil dan
jarak matahari-bumi terjauh (apheloin) terjadi pada tanggal 5 juli dengan jarak
94,5 juta mil, berarti perubahan matahari-bumi dalam satu tahun sekitar tiga
juta mil. Jarak rata- rata dari pusat matahari ke pusat bumi disebut 1 AU
(Astronomical Unit/ Satuan Jarak Astronomi).
Bumi
kita tidak bulat sempurna, tetapi pepat pada kutub- kutubnya dan menggelembung
pada ekuatornya. Jari-jari di kutub bumi ini disebabkan pada saat baru
terbentuk. Bumi belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggelembung pada
bagian yang tegak lurus sumbu rotasi, yaitu bagian ekuator.
B.
Bagian-bagian Bumi
Melalui
pengamatan seisomologi (hantaran pada gelombang gempa bumi) para ahli geologi
memperoleh gambaran mengenai susunan bagian dalam bumi. Karena arah kecepatan
dan bentuk gelombang gempa ditentukan oleh komposisi dan kerapatan bagian dalam
bumi.
Bumi
ternyata memiliki beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut antara lain:
1. Inti
bumi (Barisfer/ Centrosfer)
Pengetahuan manusia tentang inti bumi masih sangat
terbatas. Inti bumi terdiri dari dua bagian, yaitu inti luar (tebalnya 2160 km)
dan inti dalam (tebalnya 1320 km). Berat jenis inti bumi inidiperkirakan 10,7,
sedangkan berat jenis litosfer rata-rata 2,8.
Pengaruh panas matahari hanya terasa paling dalam 20
meter di bawah permukaan bumi. Setelah 20 meter, temperaturnya telah konstan
tidak lagi dipengaruhi musim panas dan dingin. Akan tetapi, makin masuk ke
dalam bumi tempraturnya makin tinggi, umumnya tiap turun 33 m temperatur naik 1
C.
Beberapa alasan tentang padatnya barisfer, antara
lain:
a) Bila
seandainya barisfer itu cair, maka tentu akan terjadi pasang naik dan pasang
surut yang mungkin akan mengakibatkan permukaan bumi kembang-kempis.
b) Getaran-getaran gempa di Jepang dapat diukur
di Inggris dengan alat-alat yang halus. Sifat tersebut menunjukan bahwa inti
bumi padat.
Inti bumi menyebabkan adanya sifat ke magnetan dari
bumi. Bumi merupakan magnet raksasa dengan kutub utara magnet terletak dibagian
utara bumi dan kutub selatan magnet dibagian utara bumi, meskipun ternyata
tidak tepat betul pada kutub bumi menyimpang 17 dilihat dari pusat bumi.
2. Selimut
(Mantel)
Sesuai dengan namanya, lapisan ini bersifat
melindungi bagian dalam bumi. Lapisan ini tyerdiri dari tiga bagian yaitu
sebagai berikut.
a)
Listofer, artinya lithos = batuan,
sphaira = bulatan. Lapisan ini terdiri dari dua lapisan, yaitu (1) lapisan
“sial” (Silicium dan Aluminium) dan (2) lapisan “sima” (Silicium dan Magnesium)
b)
Astenosfer, wujudnya agak kental,
tebalnya 100-400 km. Diduga lapisan ini sebagai tempat formasi magma. Pada
lapisan ini pula sintesis batuan dan mineral di bentuk.
c)
Mesofer, wujudnya padat dengan tebal
sekitar 2400-2750 km, terletak di bawah astenosfer. Pada perbatasan dengan inti
bumi terdapat transisi, dimana kecepatan gelombang menurun dengan tajam.
3. Kerak
Bumi
Lapisan ini menempati bagian paling atas dari
permuka bumi dengan tebal rata-rata antara 10-50 km, lapisan ini tidak sama
tebalnya disemua tempat.
Kerak bumi terdiri dari zat padat yang disebut
batuan (termasuk pasir, tanah, abu gunung berapi, kerikil, tanah liat, dll).
Menurut kejadiannya, batuan di bedakan ata 3 golongan, yaitu:
a.
Batuan beku (batuan magma)
Terjadi dari magma yang
cair dan panas membeku di dalam atau diluar bumi akibat tempraturnya turun.
b.
Batuan sedimen (endapan)
Air, angin, es mengikis
batuan dan hasil kikisannya diendapkan ke tempat lain,misalnya tanah liat,
pasir, dll.
c.
Batuan metamorf (batuan malihan)
Batuan sedimen maupun
batuan beku yang telah mengalami perubahan sifat, karena suhu yang tinggi atau
tekanan yang berat.
C.
Lapisan Air (Hidrosfer)
Hidrosfer
(hydro= air, sphaira=bulatan atau bola) ialah semua perairan yang berada di
bumi, yaitu samudra, lautan, danau, sungai, dan air tanah. Air yang turun dari
langit, sehingga hujan dan salju, boleh dikatakan tidak mengandung garam atau
mineral yang terlarut (air tawar), masuk kesungai, mengalir diatas permukaan
tanah dan bawah permukaan tanah melarutkan garam mineral yang ada ditanah dibawa
kelaut.
Garam
mineral yang merupakan bagian besar dari air laut, yaitu garam dapur (NaCl =
Natrium Clorida) dan garam inggris MgSO4 = Magnesium Sulfat). Kira-kira 71%
dari planet bumi ini merupakan lapisan air. Air dari laut,sungai, danau menguap
(evaporasi) ditambah penguapan dari vegetasi (transpirasi)akan membentuk awan.
Awan
yang dibawa oleh angin ketempat yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan
(kondensasi) sehingga terurai menjadi titik-titik air yang karena gaya beratnya
akan turun ke muka bumi sehingga hujan (presipitasi).
Setelah
sampai di permukaan bumi, sebagian mengalir di atas permukaan dan sebagian lagi
masuk ke dalam bumi (filtrasi) sehingga terjadi aliran atas permukaan bumi dan
aliran bawah permukaan., mengisi kembali danau, sungai, dan laut serta diserap
kembali oleh tumbuhan. Dengan demikian terjadi siklus hidrologi.
Pada
saat hujan, air hujan akan membawa Oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) yang
ada di udara ke dalam sungai, danau, dan laut sehingga memungkinkan bias ada
kehidupan di dalam air.
D.
Lapisan Udara (Atmosfer)
Atmosfer
(atmos = uap/udara, sphaira=bulatan atau bola) adalah lapisan udara yang
menyelimuti bumi yang terdiri dari campuran gas-gas, debu, dan uap air.
Berdasarkan sifatnya atmosfer dibagi atas beberapa lapisan.
1.
Troposfer
Lapisan
ini yang paling dekat dengan permukaan bumi. Didaerah tropik, tinggi troposfer
bisa mencapai 18 km, sedangkan didaerah kutub tinggi troposfer hanya 6 km.
Gejala cuaca sehari-hari seperti awan, embun, hujan, salju, angin, terjadi pada
lapisan ini.
2.
Stratosfer
Lapisan
ini banyak mengandung gas ozon (O3 ) yang mudah menyerap radiasi ultraviolet
dari matahari. Itulah sebebnya lapisan ini lebih panas dari pada lapisan
troposfer. Pada lapisan ini, suhu udara makin ke atas makin tinggi. Lapisan ini
berada pada ketinggian 18 km- 60 km.
3.
Mesosfer
Lapisan
ini ditandaioleh penurunan suhu rata- rata 0,4ºC setiap naik 100 m (suhu udara
makin ke atas makin rendah). Suhu pada bagian teratas dari lapisan ini mencapai
-140ºC. lapisan ini terletak antara ketinggian 60 km sampai 85 km.
4.
Termosfer
lapisan
ini terletak antara ketinggian 85 km sampai 200 atau 300 km. suhu pada lapisan
ini makin ke atas makin tinggi, hingga pada lapisan teratas mencapai 1500ºC.
ini di sebabkan karena oksigen yang ada pada lapisan ini menterap radiasi ultra
violet dari matahari. Di atas lapisan ini masih terdapat lapisan termopause,
yang terletak pada ketinggian 300 km sampai 1000 km. suhu termopause konstan
terhadap ketinggian, tetapi berubah menurut waktu. Pada malam hari suhu berkisar
antara 300ºC - 1200ºC dan pada siang hari berkisar antara 700ºC - 1700ºC.
E.
Menentukan Umur Bumi
Sekurang-
kurangnya ada empat cara untuk menetukan umur bumi. Sebagai berikut.
1.
Teori sedimen
Cara
ini didasarkan pada perhitungan tebal lapisan sedimen rata- rata yang membentuk
batuan, yaitu dengan mengetahui tebal lapisan rata- rata yang terbentuk setiap
tahunnya dan dibangdingkan dengan tebal sedimen yang ada di bumi saat ini.
Dengan cara ini, diketahui bahwa bumi kita telah berumur 500 juta tahun.
2.
Teori Kadar Garam
Cara
ini didasarkan atas perhitungan kenaikan kadar garam di laut. Menurut teori
ini, pada saat bumi terbentuk air laut kadar garamnya 0% (tawar). Karena banyak
sungai bermuara ke laut yang membawa dan mengendapkan garam- garam mineral di
laut sehingga air laut menjadi asin. Saat ini, kadar garam di lautan rata- rata
3%. Kadar garam dari 0% sampai 3% digunakan sebagai cara untuk menetukan umur
bumi dan menurut teori ini umur bumi sudah 1000 juta tahun.
3.
Teori Termal
Menurut
teori ini, pada saat bumi terbentuk merupakan batuan yang sangat panas dan
karena bersentuhan dengan udara yang suhunya lebih rendah, maka batuan tersebut
mendingin dan membeku seperti saat ini. Seorang ahli fisika dari Inggris yang
bernama Kelvin menduga bahwa batuan panas seperti saat ini, memerlukan waktu
20.000 juta tahun.
4.
Teori radioktivitas
Menerut
teori in, zat adiktif dalam waktu tertentu akan terurai separuhnya (meluruh)
menjadi saat yan lebih rendah susunan zatnya. Menurut teori ini, umur bumi
sudah 5.000 juta – 7.000 juta tahun.
a) Terbentuk
nya benua dan samudera di bumi
Benua merupakan bagian bumi yang tidak tertutup oleh
perairan. Pada saat Amerika dan Afrika pecah, celah diantaranya membentuk
samudera atlantik. Anak benua India yang tadinya menempel di benua Afrika retak
dan pecah bergerak ke utara menempel pada benua asia. Akibatnya, terjadi
gerakan vertical, yang naik membentuk pegunungan Himalaya dan yang turun
membentuk samudera Hindia.
Pada saat bumi berotasi, ada sebagian massanya yang
terlempar keluar, yang kemudian menjadi bulan (satelit bumi), sedangkan bagian
yang ditinggalkan berbentuk cekungan menjadi Samudera Pasifik.
Apabila lempeng benua dan lempeng samudera saling
bertabrakan, maka lempeng samudera tersebut akan menyusup atau menujam ke bawah
lempeng benua, karena lempeng samudera mempunyai berat jenis besar. Pada
pertemuan kedua, lempeng tersebut akan ditemui jalur palung laut, proses
pelipatan dan sesar, disertai kegiatan vulkanisme serta merupakan wilayah rawan
gempa.
Apabila dua lempeng bergerak saling menjauh, maka
akan terjadi rekahan dan dari rekahan tersebut akan keluar magma yang banyak
mengandung besi dan magnesium, yang kemudian membeku membentuk kerak bumi yang
baru.
Apabila dua lempeng saling bergesekan, maka pada
bidang batasnya ditemukan petahan atau sesr mendatar.
b) Pembentukan
relief bumi
Permukaan bumi tidaklah rata, tetapi bervariasi,
mulai dari daratan, bergelombang, berbukit hingga bergunung. Bahkan, banyak
dijumpai lembah. Semua ini merupakan bukti kongkrit bahwa ada suatu proses
pembentukan permukaan bumi sehingga bentuknya seperti sekarang ini.
Gaya tektonik yang bekerja dari dalam bumi
menyebabkan pengaruh yang nyata di permukaan bumi. Secara garis besar, gaya tektonik
dibedakan atas tektonik epirogenesa dan tektonik orogenesa. Tektonik
epirogenesa adalah suatu gerakan vertikal yang lambat dan meliputi derah yang
luas. Bila gerakannya merupakan penurunan disebut epirogenesa negative.
Tektonik orogenesa adalah suatu gerakan vertikal yang meliputi daerah yang
sempit. Gerakan ini akan membentuk pegunungan.
Disamping gerakan- gerakan tersebut di atas, ada
gerakan lainnya yang disebut pelkungan (warping), pelipatan (fold), retakan
(joint) dan patahan (fault).
c) Gerakan
rotasi bumi
Bumi berputar pada porosnya dengan arah barat-timur
dan sekali putar memerlukan waktu 23 jam 56 menit 4 detik. Gerakan bumi
berputar pada porosnya disebut rotasi bumi.
d) Gerakan
revolusi bumi
Bumi di samping berputar pada porosnya juga berputar
mengitari matahari dan sekali putar memerlukan waktu 365,25 hari. Gerakan bumi
berputar mengitari matahari disebut revolusi bumi.
e) Gravitasi
bumi
Jika sebuah benda dilemparkan ke udara, ia akan
jatuh ke bumi. Hal ini disebabkan adanya gaya tarik bumi (gravitasi bumi). Bumi
mempunyai gaya tarik ke arah intinya yang lebih dikenal sebagai gaya gravitasi.
Sebenarnya gaya gravitasi telah ada semenjak bumi dan alam semesta ini
tercipta.
Makin jauh daripada gravitasi, bobot materi makin
berkurang. Tubuh manusia akan lebih besar bobotnya bila berada di puncak
gunung. Makin tinggi seseorang mendaki gunung, bobot tubuh makin ringan. Sampai
pada ketinggian tertentu, suatu materi tidak punya bobot lagi, akibatnya akan
melayang- laying di udara. Dengan demikian bobot suatu materi tergantung kepada
kuatnya gaya tarik gravitasi.
f) Pasang
surut laut
Pasang surut adalah gerakan naik turunnya muka laut
secara berirama yang disebabkan oleh gaya tarik matahari dan bulan. Matahati
mempunyai massa 27 juta kali lebih besar daripada massa bulan, tetapi jaraknya
sangat jauh dari bumi (rat-rata 149,6 juta km), sedangkan bulan, satelit bumi
jaraknya sangat dekat dengan bumi (rata-rata 381.550 km) adalah dalam mekanika
alam semesta, jarak lebih menentukan daripada massa. Oleh karenanya, bulan mempunyai
peranan yang lebih besar daripada matahari dalam menetukan pasang surut.
Adanya gaya tarik bulan yang kuat menyebabkan bagian
bumi yang terdekat ke bulan akan tertarik membengkak hingga perairan samudera
di situ akan naik dan menimbulkan pasang.
Bila bulan-matahari membentuk siku-siku terhadap
bumi, maka tarik keduanya akan saling meniadakan. Akibatnya, perbedaan tinggi
air laut antara pasang surut hanya kecil saja dan keadaan ini dikenal dengan
pasang surut perbaru.
g) Gerhana
matahari dan gerhana bulan
Gerhana bulan terjadi pada saat bulan berada pada
fase purnama dan tentunya terjadi saat malam hari. Gerhana bulan sebagian
terjadi apabila tidak seluruh bagian bulan memasuki daerah umbra, atau bulan
hanya masuk pada daerah penumbra.apabila seluruh bulan memasuki daerah umbra
maka akan terjadi gerhana bulan total.
Gerhana matahari sebagain terjadi apabila tidak
seluruh bagian bulan menghalangi cahaya matahari. Gerhana matahari total
dialami oleh daerah di bumi yang masu k pada umbra, yaitu seluruh cahaya
matahari terhalang bulang. Apabila daerah umbra tidak sampai pada muka bumi,
maka akan terjadi gerhana matahari cincin. Gerhana matahari terjadi karena ada
bagian bumi yang tertutup oleh bayangan bulan.Ada tiga macam gerhana matahari
yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari
cincin.
h) Musim
di bumi
Kombinasi dari revolusi dan kemiringan bumi akan
mempengaruhi sudut jatuh sianr matahari dipermukaan bumi. Hal ini mengakibatkan
terjadinya musim di permukaan bumi dan mempengaruhi lamanya siang/malam.
Di bumi ada
empat macam musim yaitu
1.
Musim dingin, dibelahan bumi utara
terjadi pada bulan Desember-Januari-Februari, sebaliknya dibelahan bumi selatan
terjadi musim panas.
2.
Musim semi, dibelahan bumi utara terjadi
pada bulan Maret-April –Mei, sebaliknya dibelahan bumi selatan terjadi musim
gugur.
3.
Musim panas, dibelahan bumi utara
terjadi pada bulan Juni-Juli-Agustus, sebaliknya dibelahan bumi selatan terjadi
musim dingin.
4.
Musim gugur, dibelahan bumi utara
terjadi pada bulan September-Oktober-November, dibelahan bumi selatan terjadi
musim semi
F.
Bulan
Bulan
merupakan satu-satunya satelit bumi, tidak punya atmosfer, diameternya 3456 km
dan jaraknya dari bumi rata-rata 381.550 km (jarak terjauh bulan dari pusat
bumi 406.700 km dan jarak terdekat 356.400 km). bulan mengorbit bumi dengan
periode 27,3 hari waktu ini disebut periode sideris, sedangkan selama waktu
yang dibutuhkan bulan mencapai dua fase sama berturut-turut, misalnya dari
bulan purnama ke bulan purnama berikutnya disebut periode sinodis. Waktu satu
periode sinodis 29,5 hari.
Perhitungan
tahun menurut bulan mengelilingi bumi disebut perhitungan “qamariah” (bahasa
arab, qamar = bulan). Penanggalan Hijriah berdasarnya peredarab bulan
mengelilingi bumi. Perhitungan tahun menurut peredaran bumi mengitari matahari
disebut perhitungan “syamsiah” (bahasa Arab, Syam = matahari) contohnya adalah
penanggalan Masehi.
Selanjutnya
di bawah ini dipaparkan teori mengenai proses pembentukan bulan , sebagai
berikut.
1. Teori
fisi
2. Materi
Teori penangkapan
3. Teori
kondensi
4. Teori
tumbukan
5. Teori
lemparan
G.
Kehidupan di Luar Bumi
Adanya
kehidupan memerlukan persyaratan yang amat ketat. Kehidupan hanya berlangsung
di suatu planet anggota suatu sistem tata surya. Planet itu tidak boleh terlalu
dekat dari bintang pusat, tetapi juga tidak boleh terlalu jauh. Pada sistem
tata surya kita, tidak akan dijumpai kehidupan di planet Venus dan Merkurius,
karena suhunya terlalu panas, dan kehidupan juga tidak akan dijumpai di planet-
planet Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto, karena terlalu
dingin. Di bumi ini pun, bila gravitasinya terlalu kecil, kehidupan juga tidak
akan muncul karena unsure- unsur berat yang sangat perlu untuk kehidupan tidak
akan terdapat di atmosfer bumi.
H.
Alam Semesta
1.
Pengertian alam semesta
Alam
semesta atau mayapada merupakan satu jagat yang tak terkirakan besarnya yang
didalamnya terdapat milyaran bintang. Bintang-bintang inilah yang merupakan
sumber cahaya yang menerangi jagad raya dan tampaknya berkelompok-kelompok yang
dikenal dengan nama GALAKSI. Galaksi ini terdiri dari ribuan bintang dan salah
satu bintang itu adalah matahari kita (galaksi tempat matahari kita berinduk
diberi nama Milky Way Bhima Sakti).
Matahari
merupakan pusat sistem tata surya kita (Helionsentris), dikelilingi oleh
planet-planet, komet-komet, meteor-meteor, debu dan gas antarplanet.peredaran
planet mengelilingi matahari disebut gerak revolusi, planet –planet disamping
mengitari matahari juga beredar mengelilingi sumbunya, gerakan ini disebut
gerak rotasi.
2.
Terbentuknya alam semesta
Ada
dua teori terbentuknya alam semesta yaitu:
a. Teori
ledakan (Big Bang)
Georges Lemaitre (1930)
mengatakan bahwa ada suatu massa yang sangat besar dengan berat jenis yang
sangat besar, meledak dengan hebat, melemparkan semua jasad segala arah
menjauhi pusat-pusat ledakan.
b. Teori
ekspansi-kontraksi
Herman Bondi, Thomas
Gold dan Fred Hoyle (1948) mengatakan bahwa alam semesta dalam keadaan diam
hanya mengalami siklus “masa ekspansi” (mengembang) dan “masa kontraksi”
(mengkerut) pada masa kontraksi terbentuk galaksi serta bintang-bintangnya dan
menghimpun energi, sedangkan masa kontraksi galaksi dan bintang-bintangitu
melepaskan energi.
c. Terbentuknya
galaksi
Menurut Fowler (1957),
di alam semesta ada kabut gas hydrogen yang besar sekali bergerak perlahan
mengadakan rotasi sehingga berbentuk bulat, karena gaya beratnya ia
berkontraksi. Akibat kontraksi ini, massa bagian luar banyak yang tertinggal,
sehingga terbentuklah bintang-bintang. Bintang-bintang ini kemudian
berkontraksi, melepaskan energi dan panas. Setelah sekian lama mempunyai bentuk
yang tetap seperti matahari kita.
d. Terbentuknya
tata surya
Ada beberapa teori
terbentuknya tata surya yaitu
a. Hipotesis
Nebular
Kant dan laplace
(1796), mengatakan bahwa tata surya terbentuk dari kondensasi massa awan
panas atau massa kabut gas yang sangat
panas. Dalam proses kondensasi tersebut, massa kabut gas yang jauh dari pusat
massa tertinggal. Ia tidak ikut tertarik kea rah pusat. Setelah mendingin,
pusat massa menjadi bintang dan matahari dan massa yang tertinggal mengelilingi
matahari menjadi planet-planet dan benda angkasa lainnnya.
b. Hipotesis
Planettessimal
Chamberlain dan Moulton
(1905), mengemukakan bahwa pembentukan sistem tata surya tidak berasal dari
satu massa, tetapi dua massa kabut gas saling berdekatan akan menimbulkan gaya
tarik-menarik. Akibatnya, sebagian massa dari kedua massa kabut gas tersebut
terlepas dan setelah mendingin ternbentuklah benda-benda kecil yang padat
(planettesimal).
c. Hipotesis
tidal
James jeans dan Harold
Jeffreys (1919), mengemukakan bahwa planet dan benda-benda angkasa lainnya
merupakan percikan dari matahari (tidal). Tidal ini terjadi karena ada dua buah
matahari yang bergerak saling mendekat sehingga terjadi gaya tarik-menarik lalu
terjadilah percikan-percikan dari matahari itu. Tidal-tidal inilah yang
kemudian menjadi planet dan benda-benda angkasa lainnya.
d. Bagian-bagian
dari tata surya
Surya adalah kata lain dari
matahari. Tata surya berarti adanya suatu organisasi yang teratur pada matahari
itu. Seperti kita ketahui matahari kita ini dikelilingi oleh Sembilan planet
dan beberapa buah satelit.
Bagian-bagian
tata surya kita yaitu
a. Matahari
Matahari merupakan suatu bola gas yang pijar dan
terdiri dari 94% atom hidrogen (H), dan 5,9% atom Helium (He), sisanya campuran
unsur-unsur carbon (C), dan atom lainnya. Matahari sangat penting bagi
kehidupan di bumi, karena merupakan sumber cahaya dan panas (energi), dan
mengontrol peredaran planet-planet, yang berarti mengontrol terjadinya siang
dan malam, pergantian hari, minggu, bulan dan tahun.
b. Merkurius
Planet ini adalah planet paling dekat dengan
matahari. Waktu paling baik untuk melihat planet ini dari bumi sesaat sebelum
matahari terbit dan terbenam. Saat merkurius berada di sebelah barat matahari
akan terbit dahulu daripada matahari dan akan kelihatan sebagai bintang pagi.
Sebaliknyab saat merkurius disebelah timur matahari akan kelihatan sebelum
matahari terbenam dan kelihatan sebagai “bintang sore”.
c. Venus
(bintang kejora)
Venus menempatkan urutan kedua terdekat dengan
matahari. Planet ini terlihat cantik dan orang Yunani menanamkan planet ini
sesuai dengan nama dewi kecantikan mereka Venus. Itulah sebabnya sehingga ia
terkenal dengan nama “bintang kejora” yang bersinar terang pada watu pagi dan
sore hari.
d. Bumi
Tentang bumi sudah dijelaskan lebih detail pada
bagian awal
e. Mars
( Planet Merah)
Planet ini diberi nama sesuai dengan nama dewa
perang orang Yunani karena planet ini warnanya kemerah-merahan, akibat dari
oksida besi yang banyak terdapat di permukaanya. Mengingat warna merah
berkaitan dengan darah dan darah tercecer saat perang maka planet ini diberi
nama Mars. Mars mempunyai dua satelit (Phobos dan Deimos), punya atmosfer.
Permukaan planet mars sangat dindin, sangat kering, banyak sinar ultraviolet,
tidak ada bahan organic, sering terjadi badai, banyak pasir.
f. Yupiter
Yupiter merupakanplanet terbesar dalam sistem tata
surya kita, rotasinya tercepat. Yupiter beredar matahari sekali dam 11,9 tahun
dan mengadakan rotasi sekali dalam 9,9 jam. Massanya 318 kali masssa bumi.
Gravitasinya 2,64 kali gravitasi bumi. itulah sebabnya Yupiter mampu merengkuh
14 satelit dan empat diantaranya cukup besar (Io, Europa, Ganimeda, dan
Callisto)
g. Saturnus
Planet ini kedua terbesar setelah Yupiter dan
memiliki keunikan sendiri. Ada kabut yang mengitari secara sismetris, disebut
“cincin saturnus”. Cincin ini diduga berasal dari satelit yang tidak pernah
terbentuk, karena gaya ganggu saturnus yang besar akibat letaknya yang terlalu
dengan saturnus sehingga calon satelit itu menjadi tidak stabil. Saturnus
memiliki17 buah satelit.
h. Uranus
Planet ini merupakan planet pertama yang dapat
ditangkap oleh teleskop. Planet ini tidak akan kelihatan bila tidak menggunakan
teleskop karena letaknya cukup jauh dari matahari dan ukuran tidak cukup besar.
Uranus memiliki 5 buah satelit yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan
Oberon
i.
Neptunus
Planet ini dilihat dengan teleskop dari bumi
berwarna kebiru-biruan. Dari spectrum cahanya, planet ini diketahui mempunyai
atmosfer, yang sebagian besar terdiri dari gas metana. Neptunus sering juga
disebut planet “pembuat ulah” karena sering beredar meninggalkan garis edarnya.
Neptunus memiliki 2 buah satelit yaitu Triton dan Nereid.
j.
Pluto
Planet ini merupakan planet terjauh dari matahari.
Mengingat sangat jauh dari matahari sehingga gelap sehingga diberi nama Pluto
(Pluto adalah nama dewa kegelapan orang Yunani). Pluto bergerak mengelilingi
matahari satu kali keliling memerlukan waktu 248 tahun. Ia berputar pada
porosnya yang memakan waktu 6,4 hari dan meiliki sebuah satelit yang bernama Charon.
3.
Benda-benda angkasa lain
Ada
beberapa angkasa lain yang juga mengitari matahari, sebagai berikut
a. Asteroid
Asteroid merupakan benda angkasa kecil mirip dengan
planet. Jumlahnya ribuan, lintasannya antara planet Mars dan planet Yupiter.
Asteroid pertama yang ditemukan diberi nama Ceres oleh penenmunya Piazzi.
Ternayata Ceres merupakan asteroid terbesar.
b. Komet
atau bintang berekor
Ketika melintas didekat bumi dengan cepat, benda
angkasa ini menampakkan ekornya yang panjang. Pada saat jauh dari matahari,
komet bergerak lambat makin mendekat matahari gerakan semakin cepat. Pada saat
mendekat kepada matahari, gas pada inti komet mulai menguap menjulur pada arah
yang tepat. Hal ini akibat angin matahari.
c. Meteor (bintang beralih)
Meteor adalah benda-benda kecil dari jagat raya yang
memasuki angkasa bumi. pada malam hari, kadang-kadang terlihat seperti bintang beralih
tempat di langit, orang menyebutnya bintang jatuh atau bintang beralih. Jika
meteor memasuki lapisan atmosfir bumi, maka ia akan bergesekan denagan udara,
sehingga suhu meteor akan naik, kemudian memijar lalu menguap. Pada umumnya
benda tersebut sudah habis terbakar sebelum mencapai permukaan bumi. benda
angkasa yang memasuki atmosfer bumi disebut meteorit sedangkan peristiwa
pemijaran disebut meteor.
d. Satelit
Satelit merupakan piringan planet. Satelit beredar
mengelilingi planet (revolusi), di samping berputar pada porosnya (rotasi). Ia
bersama dengan planet satelit mengitari matahari. Satelit yang paling dikenal
adalah bulan, satelit bumi.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan
uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa bumi merupakan salah satu planet yang
menjadi bagian tata surya. Bumi berada di galaksi Bimasakti yang merupakan
salah satu dari sekian banyak galaksi di jagad raya. Bersama planet-planet dan
benda langit lainnya, bumi berevolusi mengelilingi matahari dan berotasi pada
porosnya. Bumi terdiri atas beberapa bagian dengan materi penyusun yang
berbeda-beda. Manusia hidup dalam lapisan terluar permukaan bumi yang disebut
litosfer dan di lindungi oleh lapisan atmosfer yang melindungi kehidupan
manusia.
Selain itu, alam
semesta merupakan satu jagat yang tak terkirakan besarnya yang didalamnya
terdapat milyaran bintang. Bagian- bagian dari tata surya yaitu Matahari,
Merkurius, Venus, Mars, Bumi, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto. Dan
benda-benda angkasa lainnya yaitu Asteroid, Komet, Meteor, Dan Satelit.
DAFTAR
PUSTAKA
Tim Dosen IAD, 2004. Ilmu Alamiah
Dasar (IAD). Universitas Negeri Makassar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar